Ewako Le Coq-Orient

Saturday, January 01, 2011

Perayaan Tahun Baru yang Sederhana

Story by. Ahmad Yani Hasti

Begitu banyak kesibukan. Begitu banyak mobil yang memadati jalan raya. Jadi saya putuskan merayakan tahun baru dengan teman-teman dekat saja, Friday-Saturday (31 Desember 2010- 1 Januari 2011). Saya tak perlu berjalan ratusan meter karena macet yang melanda Kota Makassar. Kami membeli banyak jagung. Rencananya teman-teman ingin membuat makanan khas Bugis-Makassar, namanya Barobbo (ini semacam sup jagung). Saya ingat resep ini sering dipraktekkan nenekku semasa saya kecil. Makanan yang sangat sederhana dengan rasa yang unik tapi pas di lidah kami.

Pertama-tama, jagung dibersihkan dan diparut. Setelah diparut, jagung dimasukkan ke dalam panci dan dimasak. Karena nenek saya senang membuat Barobbo dengan campuran beras, kami pun memasak jagung bersama dengan beras. Hasilnya sup jagung ala Bugis-Makassar ini juga terlihat seperti bubur. Sambil menunggu jagungnya matang dan berasnya membubur, maka bawang putih, bawang merah, merica, dan garam diulek hingga halus. Setelah air mendidih dan jagungnya mulai matang, masukkan bumbu yang sudah diulek bersama-sama dengan sayur berupa bayam atau kangkung. Kematangan jagung tergantung selera tapi kalau saya boleh sarankan sebaiknya jagung itu benar-benar matang. Bila tidak, saya takut Anda menderita diare. Anda juga bisa memasak Barobbo dengan campuran udang. Atau membubuhkan suir-suir ayam goreng atau ikan goreng di atasnya.

Sambil menunggu waktu berganti ke tahun yang baru, Barobbo dibiarkan di dalam panci dan menjaganya tetap hangat. Barobbo akan nikmat bila disajikan hangat. Agar tetap memberi kesan tahun baru, kami membeli beberapa trompet. Dan topinya, kami buat sendiri dari tumpukan koran yang ada. Itu karena kami sedang menggiatkan “Selamatkan Dunia, Menjaganya Tetap Hijau”. Kalau misalnya kami masih bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang ada, kenapa tidak? Gunakanlah itu!


Jam telah menunjukkan pukul 12 tengah malam lewat, tahun baru dimulai. Topi-topi dari koran bekas itu sudah di atas kepala. Barobbo siap mengisi perut. Trompet pun segera kami tiupkan untuk memeriahkan Tahun Baru 2011. Begitulah caraku memeriahkan tahun baru kali ini, bersama teman-teman dan makanan khas Bugis-Makassar yang sederhana. “Selamat Tahun Baru!”

Ewako Visitors

Free counters!

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys