Ewako Le Coq-Orient

Sunday, August 03, 2014

Mari Kumpul dan Berwisata ke Bedugul

Sejatinya, ini merupakan kisah perjalanan ke Bali bersama beberapa rekan kerja dari kantorku. Terima kasih untuk yang saya hormati Bapak Izaac Lawalata, Koko Yoppy Yunus, Bunda Darmawati Mansyur, Bunda Ipa Mahmud bersama keluarga, teman-teman dekatku Sugianto Tahir, Arman, Ansar, Rezki Prayoga, si Cantik Anita, yang luar biasa kak Ruth Melyanie, Eka Darmayanti, serta Bunda Siti Syamsufiah dan keluarganya. Terima kasihku untuk mereka semua yang telah melengkapi perjalananku selama di Bali.

Photo by. Ahmad Yani Hasti --- Sabtu (2 Agustus 2014), rekan-rekan kantor PT. Bank Mega Cabang Parepare melakukan foto bersama di sekitar pintu masuk Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul.
Story by. Ahmad Yani Hasti

Saya akan ceritakan satu guyonan tentang seorang pemuda yang memohon doa di depan sebuah patung. Guyon ini telah diubah dan aslinya dapat didengar lewat film Eat, Pray, and Love (2010) yang diperankan Julia Roberts. Dia berkata, “Ya Tuhan! Aku benar-benar ingin pergi ke Bali.” Tiba-tiba, patungnya bergerak dan berbicara,”Anakku! Belilah tiket! Belilah tiket! Kumohon, Belilah tiket!” Dia tersenyum dan akhirnya sadar bahwa tak ada satupun yang dapat membantunya melainkan dengan usahanya sendiri.

Demikian halnya perjalanan kali ketiga saya ke Bali. Tak pernah kuduga dengan waktu dan isi dompet yang terbatas, masih saja dapat mewujudkan jalan-jalan ke Bali untuk kedua kalinya dalam tahun ini. Tuhan membukakan jalan, dan kami mencari cara dan berusaha mewujudkan tujuan tersebut. Alhasil, dengan berbagai ide yang dituangkan teman-teman, kami akhirnya dapat baramai-ramai berangkat ke Bali.

Di awal bulan, tepat pada tanggal 1 Agustus 2014 pukul 11.00 siang, kami semua tiba di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali. Banyak yang baru pertama kali menginjakkan kaki di sini, dan mereka mengaku sangat menikmati perjalanan yang ada. Kesenangan itu tidak cukup bagiku di awal perjalanan. Saya merasa kehilangan jiwa, mengingat Bedugul, tempat yang sangat ingin kutuju tidak masuk dalam rangkaian rute perjalanan yang kami tempuh.

Photo by. Ahmad Yani Hasti --- Jumat (1 Agustus 2014), kunjungan trip hari pertama di GWK, Bali. Nona dan ibu-ibu cantik dari kantorku berpose depan Patung Dewa Wisnu. (Berjilbab ungu; Anita, Berkaos dan tas merah: Ruth Melyanie, Berpakaian hitam: Darmawati Mansyur).
Dua kali pertemuan di Bali, sebelumnya tidak pernah ada kesempatan ke Bedugul. Tak heran, saya begitu berhasrat untuk mendatangi tempat ini. Apalagi setelah mengetahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul, begitu terkenal. Dan gambarnya sering digunakan dalam kalender serta media-media promosi wisata Bali. Baik dalam media cetak maupun online.

Tapi entah bagaimana, Sabtu itu (2 Agustus 2014), saya ditakdirkan untuk berkunjung ke Bedugul. Ada-ada saja masalah teknis, sehingga rute yang ada tidak dapat dilanjutkan. Dan ini menguntungkan saya. Semua rekan akhirnya sudah setuju untuk mengalihkan rute perjalanan wisatanya ke Bedugul. Kini jiwaku telah sepenuhnya kembali. Hanya senyuman di wajahku yang dapat melukiskan rasa senangku Sabtu itu.

Photo by. Sugianto Tahir --- Sabtu (2 Agustus 2014), saya berfoto berlatarkan Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul, yang nampak di belakangku. Tempat ini menarik dan nyaman untuk menikmati udara pagi dan menghabiskan senja.
Perjalanan ke Bedugul sungguh telah menjawab rasa penasaranku. Jalan ke sana dipenuhi dengan pemandangan yang menghijaukan mata. Banyak pepohonan dan tumbuhan asri bertumbuh hingga ke tepi jalan. Di sekitar kawasan Bedugul yang sejuk dan tanahnya subur, banyak ditumbuhi tanaman stroberi. Dan kalau mau, anda bahkan bisa mampir ke kebun stroberi yang ada di sana.

Selain kebun stroberi, terdapat tempat-tempat menarik lain yang sering dihampiri saat bertandang ke Bedugul. Anda bisa mampir di Kebun Raya Bedugul untuk menyaksikan beberapa jenis burung beterbangan liar dan menjumpai ribuan spesies tanaman. Ada juga Pasar Candi Kuning dimana pengunjung dapat membeli baragam jenis sayur dan buah-buahan. Dan tidak ketinggalan pesona wisata Pura Ulun Danu yang dibangun di tepi Danau Beratan.

Tak banyak tempat yang kami singgahi. Hanyalah Pura Ulun Danu Beratan yang berhasil saya datangi. Setiba di sana, mata kita akan dimanjakan bangunan khas arsitektur Bali. Biasanya, terdapat tiga unsur yang harus terpenuhi. Pertama, bangunannya harus berharmonisasi dengan alam. Kedua, memiliki struktur ruang-ruang yang rapi. Dan unsur ketiga, terdapat berbagai ukiran dan juga patung. Ketiga unsur tersebut benar-benar dapat pengunjung saksikan di sana.

Menariknya, pura yang dibangun di tepian danau tersebut, bila dilihat dari sudut yang tepat akan tampak seolah-olah air menggenangi sekeliling pura. Terutama saat volume air cukup tinggi, pemandangan serupa akan jelas terlihat. Sudutnya yang unik itulah yang diabadikan kebanyakan fotografer dan kemudian menghiasi iklan promosi wisata Bali. Rekan-rekanku berbahagia bisa mendapat kesempatan berfoto di sini.

Photo by. Ahmad Yani Hasti --- Sabtu (2 Agustus 2014), potret salah satu Pura yang daya tariknya mampu mendatangkan banyak wisatawan mancanegara ke Pulau Bali. Dikenal dengan sebutan Pura Ulun Danu Beratan dan terletak di kawasan Bedugul.
Sebelum meninggalkan Bedugul dan bergegas ke tempat lain di Bali, kami mampir makan siang di salah satu restoran buffet yang ada di sini. Harga yang ditawarkan senilai 80.000 rupiah per orang dan anda sudah bisa mencicipi makanan sepuasnya. Dengan negosiasi yang cukup alot, rombongan kami berhasil mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

Ada perbedaan antara orang Indonesia dengan orang asal Eropa-Amerika. Orang Indonesia lebih mementingkan rasa dan tidak begitu perduli dengan tampilan makanan. Sementara, orang asal Eropa-Amerika, selain perut, matanya juga harus dibuat kenyang sehingga tampilan makanan menjadi sangat penting. Di restoran buffet yang kami singgahi mampu menggabungkan keduanya. Antara citarasanya yang enak dengan tampilan yang unik bagi turis mancanegara. Kenikmatannya, sampai-sampai membuat kedua turis asing di sebelah mejaku, makannya dua kali lipat lebih besar dan lebih banyak dari porsi yang kumakan. Saya takkan bicara banyak mengenai rasanya. Dan tidak akan mengungkap berapa harga yang kami peroleh. Karena sebaiknya anda datang kemari untuk menawar dan mencicipi sendiri makanannya.

Photo by. Ahmad Yani Hasti --- Makanan yang dihidangkan di salah satu restoran buffet yang terletak tak jauh dari lokasi Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul, Sabtu (2 Agustus 2014).
Usai meninggalkan Bedugul, jalan-jalan dilanjutkan ke tempat menarik lainnya di Bali hingga keesokan harinya, Minggu (3 Agustus 2014). Dan minggu tersebut, menjadi malam terakhir kami berada di Bali. Pesawat dari Bali pun membawa kami menuju Kota Makassar untuk kembali ke kediaman masing-masing. Di Bandara Hasanuddin, senyum yang berbeda-beda terpancar dari wajah rekan-rekan seperjalananku. Ada yang lelah, ada yang tak kenal lelah, ada yang kehilangan barang dan sebagainya. Tapi satu yang jelas, mereka memiliki pengalaman baru dari Bali untuk mereka ceritakan bersama kerabat dan sahabatnya.

Ewako Visitors

Free counters!

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys